Halaman

Selasa, 17 Desember 2019

Stunting

Pengertian Stunting dan Solusinya yang Perlu Kamu Tahu

Niken Widya Yunita - detikHealth


Dikutip dari situs Kemenkes, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada tubuh dan otak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.
Kekurangan gizi dalam waktu lama itu terjadi sejak janin dalam kandungan sampai awal kehidupan anak (1.000 Hari Pertama Kelahiran). Nah lalu apa penyebabnya? Hal ini karena rendahnya akses terhadap makanan bergizi, rendahnya asupan vitamin dan mineral, dan buruknya keragaman pangan dan sumber protein hewani.

Faktor ibu dan pola asuh yang kurang baik terutama pada perilaku dan praktik pemberian makan kepada anak juga menjadi penyebab anak stunting apabila ibu tidak memberikan asupan gizi yang cukup dan baik. Ibu yang masa remajanya kurang nutrisi, bahkan di masa kehamilan, dan laktasi akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan tubuh dan otak anak.

Faktor lainnya yang menyebabkan stunting adalah terjadi infeksi pada ibu, kehamilan remaja, gangguan mental pada ibu, jarak kelahiran anak yang pendek, dan hipertensi. Selain itu, rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan termasuk akses sanitasi dan air bersih menjadi salah satu faktor yang sangat memengaruhi pertumbuhan anak.

Lalu bagaimana mencegah stunting? Perbanyak makan makanan bergizi yang berasal dari buah dan sayur lokal sejak dalam kandungan. Kemudian diperlukan pula kecukupan gizi remaja perempuan agar ketika dia mengandung saat dewasa tidak kekurangan gizi. Selain itu butuh perhatian pada lingkungan untuk menciptakan akses sanitasi dan air bersih.

Meski demikian, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, pada 12 November 2018 mengatakan, angka stunting turun dari 37,2 persen pada Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menjadi 30,8 persen pada Riskesdas 2018. Riskesdas 2018 yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes). Nila menyebutkan konsumsi daun kelor mampu mencegah dan bahkan mengurangi stunting.

Nila menuturkan, kelor dapat dengan mudah ditemui di Indonesia. Tentunya hal ini bisa menjadi acuan untuk melakukan berbagai inovasi agar meningkatkan konsumsi kelor di masyarakat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar